Indikasi
Semen Ionomer Kaca
·
Lesi erosi
servikal, kemampuan
semen glass ionomer untuk melekatkan secara kimiawi dengan dentin,
menyebabkan semen glass ionomer saat ini menjadi pilihan utama dalam
merestorasi lesi erosi servikal. Bahan ini juga memiliki kekerasan yang cukuo
untuk menahan abrasi akibat sikat gigi.
·
Sebagai
bahan perekat atau luting (luting agent), Karena semen glass ionomer ini memiliki beberapa keunggulan seperti
ikatannya dengan dentin dan email. Aktivitas kariostatik, flow yang
lebih baik, kelarutan yang lebih rendah dan kekuatan yang lebih besar maka
sebagai luting agent semen ini diindikasikan untuk pasien dengan frekuensi
karies tinggi atau pasien dengan resesi ginggiva yang mememrlukan kekuatan dan
aktifitas kariostatik misalnya pada pemakai mahkota tiruan ataupun gigi tiruan
jembatan.
·
Semen glass
ionomer dapat digunakan sebagai base atau liner di bawah tambalan komposit resin pada kasus kelas I, kelas II, kelas III, kelas V
dan MOD. Bahan ini berikatan secara mikromekanik dengan komposit resin melalui
etsa asam dan member perlekatan tepi yang baik. Perkembangan dentin bonding
agents yang dapat member perlekatan yang baik antara dentin dan resin hanya
dapat digunakan pada lesi erosi servikal. Bila kavitasnya dalam atau luas,
bonding sering kali gagal. Untuk memperbaiki mekanisme bonding dan melindungi
pulpa dari irirtasi, semen glass ionomer digunakan sebagaibahan sub bonding
·
Sebagai base
yang berikatan secara kimiawi di bawah restorasi amalgam mempunyai kerapatan tepi yang kurang baik sehingga dengan
adanya base glass ionomer dapat mencegah karies sekunder terutama pada pasien
dengan insidens karies yang tinggi. Dalam keadaan sperti ini, proksimal box
diisi dengan semen cermet sampai ke dalam 2 mm dan sisanya diisi amalgam.
·
Untuk
meletakkan orthodontic brackets pada pasien muda yang cenderung mengalami
karies melalui etsa asam pada email. Dengan adanya perlepasan fluor maka semen
glass ionomer dapat mengurangi white spot yang umumnya nampak
disekeliling orthondontic brackets.
·
Sebagai fissure
sealant karena adanya pelepasan fluor. Rosedur ini memerlukan perluasan
fissure sebelum semen glass ionomer diaplikasikan.
·
Semen glass
ionomer yang diperkuat dengan logam seperti semen cermet dapat digunakan untuk
membangun inti mahkota pada gigi yang telah mengalami kerusakan mahota yang
parah.
·
Restorasi
gigi susu. Penggunaan
semen glass ionomer pada gigi susu sangat berguna dalam mencegah terjadinya
karies rekuren dan melindungi email gigi permanen.
·
Untuk
perawatan dengan segera pasien yang mengalami trauma fraktur. Dalam hal ini
semen menyekat kembali dentin yang terbuk dalam waktu yang singka.
·
Sederhana untuk
ditangani secara klinik dan tidak mahal.
·
Penyatuan kimia dengan
enamel dan dentin dalam proses adhesi sehingga tidak bocor (mikroleakage).
·
Secara bekelanjutan
,ion bertukar dengan struktur gigi sehingga membantu proses demineralisasi.
·
Sangat estetik dan bisa
digabung dengan composite resin jika dibutuhkan.
·
Ideal untuk digunakan
dalam karies tingkat tinggi karena adanya adhesi kimia dan melepaskan fluoride
secara berkelanjutan.
·
Tahan dalam jangka
waktu yang lama.
·
Restorasi pada lesi
erosi/abrasi tanpa preparasi kavitas.
·
Penutupan/penumpatan
pit dan fisura oklusal.
·
Restorasi gigi sulung.
·
Restorasi lesi karies
klas V.
·
Restorasi lesi karies
klas III, diutamakan yang pembukaannya dari lingual/palatinal belum melibatkan bagian
labial
Kontraindikasi semen ionomer
kaca, yaitu:
§ Telah mampu menahan tekanan oklusal yang kuat
§ Kavitas - kavitas ketebalannya kurang
§ Kavitas - kavitas yang terletak pada daerah yang
menerima tekanan tinggi
§ Lesi karies klas IV atau fraktur insisial
§ Lesi yang melibatkan area luas pada email labial yang
mengutamakan faktor estetika
§ Water based, tidak dapat bertahan pada pasien yang xerostomia
Kelebihan
Semen Ionomer Kaca:
§ Bahan tambal ini meraih popularitas karena sifatnya yang dapat melepas
fluor yang sangat berperan sebagai antikaries. Dengan adanya bahan tambal ini,
resiko kemungkinan untuk terjadinya karies sekunder di bawah tambalan jauh
lebih kecil dibanding bila menggunakan bahan tambal lain
§ Biokompatibilitas bahan ini terhadap jaringan sangat baik (tidak
menimbulkan reaksi merugikan terhadap tubuh)
§ Material ini melekat dengan baik ke struktur gigi karena mekanisme
perlekatannya adalah secara kimia yaitu dengan pertukaran ion antara tambalan
dan gigi. Oleh karena itu pula, gigi tidak perlu diasah terlalu banyak seperti
halnya bila menggunakan bahan tambal lain. Pengasahan perlu dilakukan untuk
mendapatkan bentuk kavitas yang dapat ‘memegang’ bahan tambal.
Kekurangan Semen Ionomer Kaca:
§ Kekuatannya lebih rendah bila dibandingkan bahan tambal lain, sehingga
tidak disarankan untuk digunakan pada gigi yang menerima beban kunyah besar
seperti gigi molar (geraham)
§ Warna tambalan ini lebih opaque, sehingga dapat dibedakan secara jelas
antara tambalan dan permukaan gigi asli
§ Tambalan glass ionomer cement lebih mudah aus dibanding tambalan lain
Tahap Preparasi Klas III Glass Ionomer
1. Desain
preparasi sama dengan desain untuk Tumpatan komposit Klas III tetapi tidak
menggunakan bevelpada cavo surface enamel Margine\
2. Dimulai
dengan Fisure Bur untuk membuat Outline form
3. Retention
form didapatkan dengan membuat undercut pada 3 bagian yaiyu labial, palatal dan
Insical point angle kemudian dengan Round bur no ½ atau no 1 sebagai retensi
utama
4. Idealnya
enamel margine didukung oleh dentin yang sehat, namun apabila terdapat
perubahan warna karena karies di dinding labial maka bagian ini harus diambil
terlebih dahulu
5. Semua
dinding Kavitas dihaluskan
6. Bila
memungkinkan, preparasi harus didesain dari bagian Lingual
·
Tahap Penumpatan Semen Glas Ionomer
1. Setelah
gigi dipreparasi dan diber Basis dan Liner lalu disiapkan Matriks Insical dan
pemasangan Wedge
2. Disiapkan
bubu dan cairan glass Ionomer tipe II/IX pada paper pad dengan perbandingan
sesuai dengan petunjuk pabrik
3. Cara
mencampur dengan gerakan melipat dan memakai Agate Spatle. Setelah didapatkan
konsistensi cukup (kental mengkilap), campuran dimasukkan ke dalam kavitas
dengan sonde atau eskavator dan ditekan dengan stopper semen yang kecil ( dari
bahan logam atau plastik) dibentuk dengan plastis filling instrumen mulai
pencmpuran sampai setting kurang lebih 4 menit
4. Setelah
mengeras tumpatan diulasi varnish dan vaseline, bila ada kelebihan tumpatan
dimabil dngan menggunakan hand cutting instrumen scalpel blade kemudian diulas
dengan menggunakan varnish dan vaseline lagi
5. Tahap
Pemolesan
6. Pemolesan
dilakukan dengan Arkansas yang diolesi dengan Vaseline
7. Kemudian
dengan Fine Finishing yaitu menggunakan Long Shank halus bentuk mengerucut
untuk menghilangkan kelebihan komposit
8. Kemudian
bisa menggunakan Sogo tetapi ini hanya satu kali pakai
0 komentar:
Posting Komentar