GIGI TIRUAN ANAK
Fungsi
Gigi Tiruan Sebagian Lepasan Anak
Penggunaan
gigi tiruan sebagian lepasan dapat memulihkan dan mengembalikan fungsi gigi
dengan mempertahankan gigi yang masih ada. Fungsi gigi tiruan sebagian lepasan
antara lain :
1.
Pemulihan fungsi estetik.
Masalah
estetik menjadi salah satu alasan utama pasien dalam perawatan pembuatan gigi
tiruan. Pasien yang kehilangan gigi anterior, akan memperlihatkan wajah dengan
bentuk bibir masuk ke dalam, sehingga pada dasar hidung tampak lebih ke
dalam dan dagu menjadi lebih ke depan.
Pada anak-anak
kehilangan gigi anterior sering terjadi
karena kecelakaan, sehingga tidak sedikit
perawatannya dengan cara mencabut gigi yang
terkena trauma akibat kegoyangan yang
sangat besar. Tanggalnya gigi
tersebut akan mengakibatkan migrasi ke gigi tetangga ke
arah gigi yang hilang.
2.
Peningkatan fungsi bicara.
Organ
bicara yang tidak lengkap dan kurang sempurna dapat mempengaruhi
suara pasien, misalnya pasien kehilangan gigi anterior rahang atas dan rahang
bawah. Kehilangan gigi anterior dapat mengakibatkan gangguan bicara yang
bersifat sementara, setelah menggunakan gigi tiruan mampu meningkatkan fungsi
bicara dengan cara membiasakan menggunakan gigi tiruan.
Terbentuknya
suara berawal dari laring, lidah, palatum dan dibantu gigi-gigi. Rongga mulut
dan sinus maksilaris dalam hal ini berfungsi sebagai ruang resonansi. Menurut
tempat terjadinya suara yang dihasilkan dapat dibedakan sebagai berikut :
1)
Labial
Merupakan
huruf yang diucapkan oleh bibir, antara lain huruf
(b), (p), (m).
2)
Labiodental
Merupakan
huruf yang diucapkan antara bibir bawah dengan tepi insisal gigi anterior
rahang atas, antara lain huruf (f), (v), (ph).
3)
Linguodental
Merupakan
huruf yang diucapkan antara lidah dengan gigi anterior rahang atas, antara lain
huruf (th).
4)
Linguopalatal
Merupakan
huruf yang diucapkan antara lidah dengan palatum, antara lain huruf (d), (s),
(c), (j).
5)
Nasal
Merupakan
huruf yang akan terdengar seperti huruf (n), (ng).
3.
Perbaikan dan peningkatan fungsi pengunyahan.
Salah satu
bagian terpenting dalam proses pencernaan makanan adalah mulut. Makanan
akan diproses di dalam rongga mulut dengan gigi, agar proses tersebut dapat
berjalan dengan baik harus disertai dengan perawatan dan pemeliharaan yang
optimal dari gigi dan mulut tersebut.
Penelitian
Farrel (1962) menunjukkan bahwa jenis makanan tertentu dapat dicernakan dengan
sempurna tanpa perlu dikunyah sama sekali. Penderita yang sudah kehilangan gigi
biasanya mengalami perubahan pada mastikasi. Tekanan kunyah akan terpusat pada
satu sisi atau satu bagian saja. Penggunaan gigi tiruan sebagian lepasan akan
memperbaiki penyaluran tekanan kunyah secara merata ke seluruh bagian jaringan
pendukung.
4.
Mempertahankan jaringan mulut yang ada.
Jaringan
mulut yang ada akan dipertahankan dengan pemakaian gigi tiruan sebagian
lepasan, karena dengan gigi tiruan dapat mencegah atau mengurangi efek yang
timbul karena hilangnya gigi.
5.
Pencegahan migrasi gigi.
Tanggalnya
gigi sulung yang terlalu dini pada anak, dapat mengakibatkan migrasi gigi
tetangga dan antagonisnya untuk mengisi ruang kosong yang ditinggalkan oleh
gigi tersebut, sehingga lambat laun akan mengakibatkan maloklusi dan
lengkung gigi tidak berkembang secara optimal, bahkan akan menyebabkan terjadinya
gangguan bicara, mastikasi, dan estetis (2).
Ruang kosong
pada gigi yang tanggal akan mengakibatkan makanan tertinggal pada daerah yang
kosong, sehingga mudah terjadi akumulasi plak interdental, serta akan
mengakibatkan peradangan jaringan periodontal dan dekalsifikasi permukaan
proksimal gigi. Akibat lain dapat terjadi erupsi
berlebih gigi antagonis.
Indikasi dan Kontraindikasi Penggunaan Gigi
Tiruan Sebagian Lepaan pada Anak
Kasus
tanggalnya gigi secara dini pada anak memerlukan pembuatan gigi tiruan sebagian
lepasan, oleh karena itu perlu indikasi yang tepat dalam pembuatan gigi tiruan
sebagian lepasan. Gigi tiruan sebagian lepasan anak dibuat pada keadaan
antara lain sebagai berikut :
1.
Tanggalnya gigi molar sulung , sehingga memerlukan penahan
ruang untuk perbaikan fungsi mastikasi.
2.
Gigi penyangga tidak mampu mendukung alat prostodonti
cekat, akibat adanya resorpsi akar, trauma atau karies luas yang melibatkan
pulpa.
3.
Tanggalnya gigi anterior sulung akibat trauma.
4.
Pada kasus tidak adanya
gigi secara kongenital, misalnya oligodonsia sebagian. Oligodonsia dapat
terjadi pada gigi sulung maupun gigi tetap.
5.
Adanya celah pada palatum yang harus ditutup dengan
protesa.
6.
Kehilangan gigi tetap muda akibat trauma.
7.
Pasien kooperatif, tidak ada keluhan jika
dilakukan perawatan.
8.
Usia di atas 2,5 tahun merupakan
anjuran dan prasyarat untuk menggunakan gigi tiruan
sebagian lepasan.
9.
Kehilangan gigi sulung sebelum waktunya
yang diakibatkan oleh karies, yang dapat mengenai gigi anterior, kaninus
danmolar sulung;
10.
Avulsi gigi yang disebabkan oleh trauma;
11.
Congenital absence (agenesis)
yang diakibatkan oleh kelainan genetik. Biasanya hal ini berhubungan dengan
sindrom dengan salah satu manifestasinya hipodontia, oligodontia atau
anodontia;
12.
Amelogenesis imperfecta.
13.
Apabila ada gigi yang tanggal sebelum
waktunya . GTSL dapat membantu memulihkan fungsi fonetik, estetik dan mastikasi
14.
Ketika gigi anterior sulung tanggal dan
estetik menjadi pertimbangan utama.
15.
Gigi permanen muda yang tanggal karena
trauma
16.
Tidak terdapat benih gigi permanen,
misalnya dalam kasus parsial anodonsia
17.
Ketika gigi tiruan cekat tidak dapat
digunakan, misalnya dalam kasus pasien yang tidak dapat menerima retensi yang
adekuat
18.
Multiple ekstraksi gigi permanen .
Misalnya dalam kasus nursing bottle caries.
19.
Dentinogenesis imperfecta, amelogenesis
imperfecta dan celah palatum yang bersamaan dengan kehilangan beberapa gigi
atau agenesi.
Indikasi yang tepat diperlukan dalam membuat gigi
tiruan sebagian lepasan, selain itu ada beberapa hal yang menjadi
kontraindikasi dalam pembuatan gigi tiruan diantaranya :
1. Pasien yang tidak kooperatif, dapat dikatakan
termasuk dalam kelompokhysterical mind.
2. Faktor kesehatan secara umum yang tidak
mendukung untuk dilakukan perawatan.
3. Keadaan sosial ekonomi dapat menjadi
pertimbangan dalam melanjutkan rencana perawatan.
4. Kasus hilangnya semua gigi yang memerlukan
pembuatan gigi tiruan penuh.
5. Dalam foto rontgen terlihat gigi
pengganti yang akan erupsi.
6. Pasien yang mengalami keterbelakangan
mental akan sulit untuk memberikan penjelasan dalam perawatan penggunaan gigi
tiruan.
Syarat dari Gigi Tiruan Sebagian Lepasan pada Anak
Apabila memang
diperlukan penggunaan gigi tiruan sebagian lepasan pada anak, maka gigi tiruan sebagian epasan
harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat yang diperlukan antara
lain:
1.
Alat yang dipakai dapat mengembalikan dan memperbaiki fungsi
mastikasi, estetik dan bentuk muka pasien.
2.
Alat memiliki kekuatan yang baik untuk mengunyah dan
stabil bila digunakan.
3.
Tidak mengganggu fungsi bicara.
4.
Tidak menghambat pertumbuhan normal lengkung rahang.
5.
Dapat mencegah erupsi berlebihan gigi antagonis,
migrasi dan kemungkinan terjadinya kebiasaan buruk.
6.
Mudah untuk dibersihkan.
7.
Disain harus disesuaikan, agar mudah dipasang dan
dikeluarkan oleh pasien.
8.
Disain harus seimbang, agar dapat diperbaiki untuk
penyesuaian erupsi gigi tetap.
9.
Alat tidak menyebabkan karies dan tidak mengiritasi
jaringan pendukungnya.
10.
Stabil dan kuat untuk daya kunyah.
11.
Mudah pemasangannya dan mudah
melepaskannya.
12.
Sayap landasan tidak bolehmenekan mucobuccalfold.
13.
Tidakboleh terlalu tcbal.
Keuntungan dan Kerugian dari Gigi Tiruan Sebagian
Lepasan Pada Anak
Terdapat keuntungan dan
kerugian pada penggunaan Gigi tiruan sebagian lepasan pada anak. Keuntungan
penggunaan gigi tiruan lepasan pada anak adalah :
1.
Mengembalikan fungsi mastikasi dan estetik.
2.
Mudah dalam membersihkan.
3.
Pasien serta orang tua pasien dapat memasang dan
mengeluarkan gigi tiruan.
4.
Perawatan gigi tiruan lebih mudah, karena dapat
diperbaiki mengikuti perkembangan rahang anak.
5.
Alatmudah dipasang dan dilepas serta
prosedurpemeliharaanyang relatifmudah.
6.
Dapatmemudahkan pembersihan gigi
tetangga.
7.
Dapat memperbaiki profit dan estetik.
8.
Pasien atau orang tua dapat selalu
melepas gigi tiruan ketika pasien merasakan sakit atau keluhan yang lain
9.
Biaya lebih murah
10. Dibutuhkan
sedikit perawatan
Kerugiannya
penggunaan gigi tiruan sebagia lepasan
pada anak adalah :
1.
Sangat bergantung pada kerjasama pasien
dan orang tua . Apabila tidak ada kerjasama yang baik dapat menimbulkan
kegagalan perawatan.
2.
Kegagalan dalam menjaga kebersihan mulut
dapat meningkatkan insiden karies dan penyakit ginggiva seperti ginggivitis.
3.
RPD mudah patah dan hilang;
4.
Diperlukan kooperasi antara anak dan
orang tua dalam penggunaan dan pemeliharaannya di rumah, sebab apabila
kebersihan mulut anak tidak terjaga maka akan dapat mengakibatkan keadaan
patologis seperti meningkatnya karies dan gingivitis. Bila tidak ada kooperasi
anak, orang tua dan dokter gigi, maka hasil yang diinginkan tidak akan terjadi
bahkan akan mengakibatkanganguanmastikasi, bicaradan estetik.
5.
Peningkatan akumulasi plak.
6.
Penyaluran daya kunyah yang tidak seimbang.
7.
Terjadi
peradangan mukosa.
8.
Resorpsi tulang
alveolar, jika terjadi kontak prematur.
9.
Halitosis pada
pasien yang kurang memperhatikan oral higiene yang baik.
10. Kelainan
gigi penyangga dapat berupa gingivitis dan periodontitis.
11. Karies dan
kegoyangan pada gigi sandaran.
0 komentar:
Posting Komentar