KELAINAN JARINGAN LUNAK
RONGGA MULUT HAIRY
TONGUE
Lidah adalah organ muscular pada dasar mulut yang membantu dalam proses
pengunyahan dan bicara, pada lidah terdapat organ kecap (Taste buds).
Taste buds ini terdapat pada papilla yang terdapat pada permukaan atas lidah.
Lidah merupakan habitat untuk mikroorganisme oral, oleh karena itu lidah harus
dijaga kebersihannya setiap hari.
Akumulasi
bakteri pada lidah dan poket periodontal memproduksi volatile sulfur. Komponen
ini dapat menyebabkan bau mulut. Banyak pasien dengan coated tongue mengeluhkan
bau mulut. Kondisi pada lidah terkadang dapat menggambarkan kondisi sistemik
tubuh. Misalnya glositis (inflamasi pada lidah) dapat berhubungan dengan
anemia, scarlet fever, defisiensi nutrisi, dan infeksi umum lainnya. Lidah yang
kering terkadang dapat mengindikasikan insufisiensi cairan dalam tubuh atau
dapat merupakan manifestasi dari demam. Coated tongue terkadang juga terdapat
pada beberapa penyakit namun kelainan ini tidak dapat digunakan sebagai
indikasi adanya suatu penyakit (Danser et al, 2003).
Hairy
tongue adalah suatu keadaan dimana terjadi pemanjangan secara abnormal
dari papila filiformis yang membuat dorsum lidah tampak seperti
berambut. Hairy tongue merupakan pemanjangan papilla filiformis yang
menghasilkan tampilan berambut (Pindborg,1973). Lesi ini juga dikenal sebagai
lingua villosa.
Hairy
tongue dihasilkan dari deskuamasi sel yang tidak sempurna
yang mencapai papila filiformis. Penambahan keratin ini dihasilkan
pada pembentukan rambut-rambut panjang yang tinggi, yang merupakan tanda khas
dari lesi tersebut. Papilla yang mengalami perubahan biasanya terletak di
aspek medial dari dorsum lidah.
Pada
kasus ringan, lesi ini berlokasi pada permukaan dorsum 1/3 lidah dan dapat
meluas sampai ke anterior pada kasus lanjut. Papilla filiformis memanjang atau
menebal. Pemanjangan berkaitan dengan penundaan pada pergantian normal dari
lapisan tanduk dari papilla filiformis, atau peningkatan laju pembentukan
materi keratinisasi. Panjang papilla filiformis bisa mencapai 15-20mm dan
diameternya 2 mm.
Warnanya
bervariasi dari putih kekuningan sampai coklat atau hitam. Pigmentasi
kemungkinan berkaitan dengan obat-obatan, makanan, minuman, tembakau, atau
produk mikroorganisme kromogenik. Hairy tongue biaanya tanpa gejala,
namun dalam keadaan yang parah hairy tongue dapat menyebabkan gatal pada lidah
(Langlais dan Miller, 1994). Biasanya lesi asimtomatik, papil dapat menyebabkan
ganggguan refleks atau mengganggu tenggorokkan bila memanjang. Debris
yang terakumulasi dapat menyebabkan bau mulut, serta dapat pula menyebabkan
halitosis atau rasa yang abnormal.
Prevalensi
dari hairy tongue sangat beragam, mulai dari 8,3 persen pada anak-anak dan
orang dewasa muda, hingga 57 persen pada orang-orang yang kecanduan narkoba. Frekuensi
lidah berbulu lebih besar terjadi pada laki-laki, terutama orang yang usianya
diatas 30 tahun, dan semakin meningkat seiring bertambahnya usia, terutama pada
perokok aktif.
Secara
etiologi terjadi karena:
¡ Antibiotik
spektrum luas
¡ Kortikosteroid
sistemik
¡ Obat
kumur yang mengandung hidrogen peroksida, sodium perborate, carbamite peroxide
¡ Perokok
¡ Terapi
radiasi head and neck
¡ Perubahan
flora mikrobial
¡ Rendahnya
kebersihan RM
¡ Makan
permen terlalu banyak dapat menyebabkan stagnasi penumpukan papila filiform
Faktor
etiologi umum untuk semua pengaruh mungkin merupakan perubahan flora mulut oleh
pertumbuhan berlebih dari ragi dan bakteri kromogenik.
Gambaran
klinis dari hairy tongue adalah:
¨ Perubahan
klinis; Hyperplasia papila filiformis, dan ada hambatan desquamasi normal
¡ Akibatnya
tebal ,permukaan cocok menangkap bakteri, jamur, debris sel, benda asing
¨ Hairy
tongue terutama masalah kosmetik, simptom; minimal.
¨ Jika
terjadi perpanjangan papila → rasa gatal dan mual.
¨ Warna
dapat putih, coklat atau hitam tgt diet, oral hygiene dan komposisi bakteri
HISTOPATOLOGI
¨ Spesimen
biopsi; adanya papila filiformis memanjang, adanya kontaminasi dgn
mikroorganisme
¨ Lamina
propria; inflamasi
DIAGNOSA
¨ Gambaran
klinis jelas
¨ Biopsi;
tidak perlu
¨ Sitologi
atau kultur ; kecil diperlukan
Terapi
penyembuhan yang bisa dilakukan untuk menghentikan hairy tongue adalah dengan,
antara lain:
¨ Menghentikan
agent penyebab →, kemajuan kesembuhan dlm bbrp minggu
¨ Menyikat
lidah dgn larutan sodium bicarbonate.
¨ Px
radioterapi →xerostomia dan perubahan flora bakterial →penatalaksanaan lbh
sulit
¨ Menyikat
lidah dan menjaga keseimbangan oral hygiene (1% larutan podophyllum resin)
¨ Penting
memberi penekanan pd px bahwa proses ini tidak berbahaya dan bisa sembuh
sendiri dan lidah bisa kembali normal setelah debridement fisik dan oral
hygiene baik
Terapi
yang dilakukan juga bisa disesuaikan dengan penyebab terkadinya hairy tongue
tersebut, yaitu:
Ø Jika
memiliki kebersihan mulut yang sangat buruk maka dianjurkan untuk berkonsultasi
dengan dokter gigi, sehingga dapat didiagnosis dan diobati sejak awal.
Ø Jika
penyebabnya adalah demam dan mengalami infeksi sistemik, minum antibiotik untuk
kondisi tersebut tidak hanya akan mengatasi gangguan sistemik tetapi juga akan
membantu dalam menyembuhkan lidah berbulu.
Ø Mengonsumsi
vitamin A, jika disebabkan karena kekurangan vitamin A.
Ø Namun,
jika kondisi ini ringan dan tanpa gejala maka yang terbaik adalah melakukan
perawatan gigi, seperti menggunakan pembersih lidah dan menggosok permukaan
dorsal lidah sesering mungkin sehingga mencegah akumulasi partikel makanan dan
bakteri di wilayah ini.
Ø Menghindari
beberapa faktor predisposisi yang dapat menyebabkan kondisi ini, seperti
merokok, mengunyah tembakau, mengisap permen untuk jangka waktu lama, dan
lainnya.
Refferensi
Authored
by Davidson Lawoyin, DDS and Ronald S. Brown, DDS, MS. Drug-Induced
BlackHairy Tongue:Diagnosis and Management Challenges.From http://www.ebookkedokteran.com/drug-induced-black-hairy-tongue--diagnosis-and-management-challenges#,
30 Mei 2012.
Danser,
MM et al. Tongue coating and tongue brushing: a literature review . Int J Dent
Hygiene1, 2003; 151–158.
Langlais,
R P. and C.S. Miller. 1994. Atlas Berwarna Kelainan Rongga Mulut Yang
Lazim. Alih Bahasa oleh Budi Susetyo. Jakarta : Hipokrates.
0 komentar:
Posting Komentar