Minggu, 16 Februari 2014

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dari tindakan penumpatan

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dari tindakan penumpatan
Berikut adalah beberapa factor yang berpengaruh terhadap keberhasilan Restorasi plastis, diantaranya yaitu:
1. Teknik isolasi yang baik.
Teknik isolasi yang baik akan dapat membantu terciptanya keberhasilan restorasi yang dilakukan. Isolasi yang baik akan memberikan wilayah kerja yang tepat, tanpa mengganggu daerah gigi tetangga, dan memberikan batas yang baik agar daerah yang dipreparasi tidak terkontaminasi dengan saliva. Bila terdapat kontaminasi air sebelum setting pada bahan yang mengandung zinc, akan timbul reaksi antara zinc (anoda) dan bahan logam lain yang bersifat katoda dan air sebagai elektrolit, hydrogen terlepas sebagai hasil reaksi ini serta tekanan uap hydrogen dapat menyebabkan pergeseran amalagam sehingga terjadi ekspansi yang mungkin tidak kelihatan dalam 24 jam tetapi dapat muncul beberapa hari setelah penambalan.
2. Pemilihan bahan tumpatan yang tepat.
Bahan tumpatan dipilih berdasarkan kebutuhan dan pertimbangan yang melibatkan posisi restorasi. Apabila bahan tumpat yang biasa digunakan untuk restorasi kavitas di bagian anterior dipakai untuk restorasi kavitas posterior, maka, tentunya bahan tersebut tidak akan mampu menahan beban mastikasi di bagian posterior dan sebaliknya.
3. Design kavitas yang sesuai.
Design kavitas yang baik hendaknya mempertimbangkan segi retensi, resistensi, convenience, dan ekstension for prevention. Apabila keempat hal tersebut terpenuhi, maka karies sekunder sulit sekali timbul, dan daya tahan restorasi akan menjadi semakin lama. Karies sekunder biasanya disebabkan oleh preparasi yang tidak memenuhi criteria ekstension for prevention, yaitu pit dan fissure yang dalam harus diikutsertakan pada preparasi walaupun tidak terkena karies. Juga criteria removal of caries, yaitu penghilangan jaringan yang terinfeksi. Apabila kedua criteria tersebut tidak terpenuhi maka akan terjadi karies sekunder.
4. Teknik manipulasi bahan restorasi plastis.
Cara manipulasi bahan restorasi plastis berbeda-beda untuk tiap bahan, dengan berbagai ketentuan tertentu. Apabila hal ini tidak diikuti dengan baik, maka akan berpengaruh terhadap kekuatan sifat mekanisnya, ekspansifnya, dan dikhawatirkan akan menyebabkan mikroporositas yang menjadi penyebab karies sekunder. Pengetahuan akan teknik manipulasi beserta cara pengaplikasian bahan menjadi syarat utama dalam keberhasilan restorasi yang dilakukan.
5. Proses polishing.
Proses polishing dilakukan sesuai dengan waktu pengerasan sempurna tiap-tiap bahan. Polishing pada GIC boleh dilakukan setelah 5 menit, namun polishing pada amalgam tidak boleh dilakukan sebelum tumpatan mencapai ± 24 jam karena reaksi pengerasan amalgam terjadi secara sempurna setelah 24 jam atau lebih, apabila polishing dilakukan kurang dari 24 jam maka akan mempengaruhi kekuatan amalgam. Kekuatan amalgam akan turun dan ketika dilakukan polishing kemungkinan bisa pecah.
6. Teknik finishing.
Untuk stone hijau digunakan untuk finishing tumpatan amalgam sedangkan stone putih digunakan untuk finishing tumpatan GIC atau komposit. Apabila tidak dilakukan finishing maka permukaan amalgam menjadi kasar sehingga adanya penumpukan makanan dan menyebabkan suasana asam yang dapat menyebabkan karies sekunder pada gigi sekitar tumpatan dan dapat menyebabkan tarnish (pada permukaan dan tidak merusak restorasi) dan korosi (hasil dari reaksi kimia yang dapat berpenetrasi ke dalam tumpatan amalgam sehingga menjadi rusak).


0 komentar:

Posting Komentar

About